YUK…. KITA CARI “Siapa yang tidak Ber-Bhineka dan Tidak Ber-Pancasila?

22 July 2017, Rumahku Cisitu Lama I No. 112D/154C Bandung,
Beberapa hari ini, berita dari berbagai media sosial di Indonesia tentang Kebhinekaan, NKRI dan lain2 telah menjadi issue nasional dan menjadi agenda penting beberapa gelintir kelompok yang nyata2 menunggangi dan membuat pemerintah menjadi terkesan “Bodoh alias Membodohi Masyarakat”. Banyak kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan UUD’45 yaitu memberhangus kebebasan berpendapat kepada siapapun, organisasi atau kelompok apapun yang mengkritik pemerintah. Semua kelompok yang mengkritisi pemerintah, baik media sosial, ormas, partai, dll akan dibredel atau dibubarkan atau kena sangsi dll. Siapapun yg mengkritik atau tdk sependapat atau tdk mendukung golongan minoritas yg salah atau serakah, maka dengan medsosnya, kekuasaanya dan uangnya dipakai untuk melindungi kelanggengan bisnis serakahnya dengan menyoggok orang2 pemerintah, polisi, DPR, dll utk membungkam , mendholimi golongan mayoritas muslim dengan label tdk berbhineka, tdk berpancasila, dibilang terorist dll. Dan hal ini sangat tdk masuk akal dan nalar yg sehat. Waktu saya masih kecil dan masih sekolah dikampung, presiden-nya Pak Harto, biarpun otoriter namun keadilan dan kebenaran dimasyarat masih terjaga dan waktu itu masih merasakan kenyamanan bermasyarakat dan bernegara. Jaman itu masih ada Jambore Nasional, masih ada sekolah pendidikan guru yang (SPG) setingkat SMA yang banyak diimpikan orang (terutama dikampung saya) untuk bisa memasukinya. Pokoknya masyarakat masih semangat mendukung pemerintah. Martabat Pemerintah masih bagus dimata masyarakat, harga harga hasil pertanian masih relatif terjangkau dan murah. Politik dan keamanan sangat terkendali dan terjaga. Saya sebagai pribadi masih accepted (menerima atau legowo) dan sangat bangga dengan pemerintah yg dipimpin oleh Pak Harto karena pemerintah sangat kuat dan merakyat. Jadi komunikasi dan informasi sangat baik dan terkendali. Siapapun atau Kelompok yang melanggar akan mendapat sangsi dari Pemerintah. Rasa keadilan bermasyarakat masih terlaksana dengan baik, kasus korupsi sangat sedikit bisa terhitung. Tapi sekarang ini, saya sebagai pribadi, melihat pemerintah sudah tidak bertindak sesuai kebenaran dan keadilan. Intinya Negara atau presiden berserta jajaranya sangat lemah sehingga tindakan dan kebijaksanaan-nya tergantung dukungan kelompok atau dipaksa bertindak oleh kelompok2 yang kuat jaringanya. Sehingga tindakan-nya sangat jauh dari kebenaran dan keadilan. Contoh kecil yang aneh bin lucu;
  1. Negara tdk bisa menghukum ahok tapi terpaksa menghukum karena desakan masyarakat (Ini baru terjadi dijaman pemerintahan ini),
  2. Habib Riziq dijerat dengan kasus pornography dan kasus itu ditolak oleh lembaga kepolisian international (Ini sangat memalukan).
  3. Abraham shamad dikriminalilasi dengan kasus yang tak berbobot.
  4. Pemerintah tidak bisa memberantas narkoba tapi bisa memerantas teroris.B
  5. Budaya Korupsi sudah tidak bisa dibendung dan sudah merakyat (Banyak lembaga negara dan pemerintahan yang terlibat dan masif).
  6. Kasus yang sangat menggelikan adalah HTI dibubarkan, diterbitkanya PERPU ORMAS.
  7. FPI dituduh tdk pancasila dan tidak bhineka (Itu informasi dari mana??? anak kecil saja tidak percaya!!!).
Pemerintah harusnya lebih cerdas, bukan takut sama FPI yang Amar Makruf Nahi Mungkar tapi bagaimana Memberantas Narkoba+Koruksi+Penegakan Hukum Yang tidak Pandang Bulu itu lebih penting.
Siapa yang tidak Ber-Bhineka? siapa yang tidak Ber-Pancasila?…………… Apakah orang2 yang serakah menguasai ekonomi, Politik, hukum, Media Sosial, Menguasai tanah tumpah darah indinesia secara berlebihan itu lebih ber-Bhineka dan lebih ber-Pancasila?
banyak tempat2 perkantoran, industri dibangun di kota2 besar diindonesia yang mana pekerja2nya hampir semua atau banyak orang muslim namum tidak dilengkapi dengan Tempat peribadatan (Spt Masjid atau Mushola) sehingga sulit menemukan tempat kerja yang berbhineka atau berpancasila!!!! apakah muslim protes? tidak!!! apakah hal2 kebijaksanaan seperti ini pemerintah tahu?
Ada Bebera perusahaan seperti; Toko Buku dan penerbitan besar yang pekerjanya banyak muslimah (wanita muslim) yang tidak boleh memakai Jilbab, apakah ini ber-Bhinika dan Berpancasila? apakah pemerintah pura2 tidak tahu?
Apakah kerukunan antar umat beragama yang ada diindonesia selama ini, itu tidak berpancasila dan tidak berbhineka? Terus siapakah yang melindungi minoritas? bukan-kah Orang Muslim? apakah pemerintah menutup mata perlindungan ini?
Hati saya sebagai orang Muslim sangat perih dan pedih…… kenapa kelompok muslim di dzolimi? Seluruh Medsos, Partai Politik,  menyerang dan menjelek-jelekan orang muslim? apakah pemerintah melihat ini? Apakah kamu2 semua sudah tahu pengorbangan orang muslim indonisia? Antar Muslim diadu domba!!!
Please Baca SEJARAH!!!!! atau tanya Sejarahwan!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Comments

Popular posts from this blog

GEMPA TEKTONIK 6.1 SR, TGL 23 Januari 2018, jam 13:34:53, MELANDA kantorku di EQUITY TOWER Lantai 48, JAKARTA

“KURANG-NYA TELADAN CARA BERKOMUNIKASI ANTARA PARA PEJABAT LEMBAGA PEMERINTAH / NON PEMERINTAH DENGAN RAKYAT”

CARA BERDAKWAH SESUAI AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH