“KURANG-NYA TELADAN CARA BERKOMUNIKASI ANTARA PARA PEJABAT LEMBAGA PEMERINTAH / NON PEMERINTAH DENGAN RAKYAT”

Sekarang ini diera pemerintahan Jokowi, setiap hari kita disodori bermacam macam cara2 berkomunikasi yang kurang baik antara pemerintah dengan rakyatnya. saling menyerang bahkan dengan acaman sekaligus. Kita bisa melihat lansung di tv, di you  tube dan dimedia masa lainya…. contoh masalah reklamasi antara Gubernur DKI dengan Menteri Koordinator Kemaritiman, kemudian komunikasi2 pada acara ILC, dan yang paling baru adalah antara Pak Amin dengan Menteri Koor. Kemaritimam. Disitu terdapat hal2 teladan yang kurang baik (Buruk) dimana saling adu kekuatan dan saling mengancam dalam negeri yang katanya sudah reformis dan menjunjung supremasi demokrasi ini.  Saya sebagai rakyat dan orang awan ikut prehatin. mudah2an persoalan ini segera diakhiri dan memberi contoh teladan komunikasi yang baik. Kita bisa meneladani cara berkomunikasi Rosulluloh dengan para sahabatnya yang mengkritiknya pada masa itu. Seperti terlihat waktu para sahabat anshor mengkritik Rosullulloh SAW setelah memberikan bantuan ke Abu Sofyan 100 unta setelah perang …… Para sahabat saling menanyakan dimana keadilan-nya? Abu Sofyan dulu memusuhi Rosul dan setelah bergabung dengan islam dan hanya beberapa kali ikut perang telah mendapatkan bantuan 100 unta dari nabi,  dan bagaimana dengan Golongan Anshor yang mana adalah merasa paling besar pengorbananya kepada islam dan Nabi, tapi hanya diberi bantuan cuma 1-4 unta tiap orang anshor? apakah ini adil?. Maka bergaunglah protes tersebut meluas ke seantero madinah. Akhir nya Nabi Muhammad menemui para sahabat anshor yg protes. Dengan penjelasan yang komprehensif dan bijaksana akhirnya para Sahabat menerima dengan tulus iklas dan bahkan merasa bersalah sampai menangis menyesali-nya dan kemudian minta maaf kepada Rosullulloh SAW.  Adapun keluhan empat (4) ribu-an kaum anshor “Rosullulloh telah berpihak kepada kerabatnya (kaum Quraisy Muhajirin)”  Demikian kata kata yang beredar dikalangan Anshor. “Di Medan perang, kamilah yang menjadi sahabatnya, namun ketika harta rampasan diberikan, sahabatnya adalah keluarga dan kaumnya sendiri, kami ingin tahu dari mana asal sikap ini, jika berasal dari Alloh, kami akan terima dengan sabar, namum jika ini hanyalah pendapat Rosululloh, maka kami memintanya agar memihak kami juga”. Pada saat kegelisahan mereka ini semakin meningkat, Saad Ibnu Ubadah menghadap Nabi dan menceritakan apa yang mereka pikirkan serta apa yang mereka gunjingkan. “Bagaimana pendapatmu dalam hal ini, wahai Sa’ad?” Tanya nabi. “Hai Rosullulloh” jawabnya, ” Aku salah seorang dari mereka. kami ingin tahu dari mana perintah ini berasan. “Nabi menyuruhnya untuk mengumpulkan semua orang Anshor disuatu tempat yang biasa digunakan sebagai penampungan para tawanan. Beberapa orang Muhajirin ikut bersama mereka atas ijin Sa’ad. Nabi menemui mereka. Setelah memuji dan bersyukur kepada Alloh, beliau berkata, ” wahai kaum Anshor, aku mendengar kabar bahwa hati kalian sangat menentangku, bukankan aku mendapati kalian tersesat dan Alloh membimbing kalian? Bukankan kalian miskin dan Alloh memberik kalian kekayaan? Bukankah kalian saling bermusuhan dan Alloh mendamaikan kalian?. “Ya, benar, sahut mereka, “Alloh dan Rosulnya yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih. Tidakkah kalian akan membatahku? tanya Beliau. Bagaimana kami membantah? ” Tanya mereka agak bingung. ” Jika kalian Mau, ” Jawabnya, “Kalian dapat mengatakanya Padaku, berkata sejujurnya, “Engkau datang kepada kami dengan tidak dipercaya dan kami mempercayaimu, Engaku nyaris berputus asa dan kami membantunmu, Engkau diusir dan kami menerimamu, Engkau melarat dan kami memberimu kenyamanan. ” Hai kaum anshor, apakah hati kalian dipenuhi keinginan terhadap kekayaan dunia yang kugunakan untuk membujuk jiwa jiwa mereka agar mau tunduk dan patuh kepada Alloh, sedangkan keislaman kalian telah kupercayai? apakah kalian tidak berbahagia, wahai kaum anshor, Orang laing membawa domba dan unta, sementara kalian membawa Rosullulloh ke Rumah Kalian? jika semua orang kecuali kaum anshor, pergi kesuatu jalan dan Orang Anshor ke Jalan yang lain, Aku akan pergi kejalan orang Anshor. Alloh Maha Pengasih terhadap kaum Anshor dan terhadap anak cucunya.”Mereka menangis hingga janggut mereka basah dengan air mata. Serentak mereka berkata, “Kami berbahagia dengan Rosullulloh sebagai bagian dari kami.”
Teladan yang luar biasa, dua perilaku antara kaum Anshor dengan Rosullulloh dari Protes tidak percaya keadilan Rosullulloh sampai menangis dan bahagia menerima penjelasan Rosullulloh.
Harusnya teladan komunikasi inilah yang patut dicontoh antara Pemimpin dan Rakyatnya.
Cisitu Lama I , bandung , updated 11 april 2018

Comments

Popular posts from this blog

GEMPA TEKTONIK 6.1 SR, TGL 23 Januari 2018, jam 13:34:53, MELANDA kantorku di EQUITY TOWER Lantai 48, JAKARTA

CARA BERDAKWAH SESUAI AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH