PERADABAN MANUSIA YANG BAGAIMANAKAH YANG DINILAI MAJU DAN MERUPAKAN PERADABAN YANG TERBAIK?????

Penjom, 24 Agustus 2017,
Waktu bertugas dipenjom malaysia, tgl 22 Agustus 2017 adalah hari yang sangat bersejarah buat saya dalam menilai timbangan berharga dari kesuksesan atau keberhasilan dalam hidup pada seseorang yang mengaku islam. Pagi itu saya subuh di Suro Taman Permai bersama Atasan saya (General Manager/GM). Tidak seperti biasanya, waktu itu banyak jamaah tabliq yang datang dari Terengganu untuk melakukan Khuruz 40 hari. Yang menjadi imam shalat adalah Tuan Guru Ismail. Beliau adalah salah satu jamaah tabliq dari suku Rohingya Bangla yang ada di Malaysia.
Selesai sholat berdzikir, dan berdoa, saya pulang duluan tidak menunggu Muzakarah (Ceramah) dari jamaah tabliq karena saya melihat sahabat yang membawa kendaraan ke Masjid (Manager PP) bergegas pulang duluan, yang mana saya bisa nunut pulang ke Mess 60 dengan numpang dimobilnya. Namun, alhamdulilah GM saya mengikuti ceramah sampai habis. Dan waktu sampai dikantor , setelah meeting vidcon dengan HO Jakarta bersama Manager PP dan Manager ML sempat bercerita bahwa ceramah tersebut sangat bagus dan membekas di hati-nya.
Dalam ceramah itu diterangkan bahwa “yang dimaksud dengan manusia yang berhasil adalah jika manusia itu bisa melakukan ketaatan menjalankan perintah dan larangan Alloh (takwa)” bukan yang bergelar doktor atau professor, atau pangkatnya dan jabatan-nya tinggi dan kaya harta juga anak2nya berhasil dan sukses dalam bekerja, dll. Kata GM saya waktu itu, “saya sendiri sempat iri dengan teman2 saya yang sudah mendapat gelar doctor atau professor (Berilmu dan mempunyai jenjang kepegawaian yang tinggi)”. Namun setelah mendengar ceramah jamaah tabliq tersebut pandangan atau penilaian terhadap orang2 yang sukses dan berhasil berubah drastis. Dan setelah mendengar ceramah dari jamaah tablik itu, Pak GM menjadi lebih yakin bahwa jalan yang sudah di tempuhnya sudah berada dalam trek yang benar yang selama ini masih kadang kadang menimbulkan iri dalam hatinya kepada teman2 lainya yang sudah banyak mendapatkan Gelar Doktor dan Proffesor. Akhirnya saya ikut bicara bahwa yang dikatakan Pak GM dari ceramah itu benar adanya. Bahkan salah seorang Direktur menginstruksikan ke Pak GM untuk tidak menyekolahkan anaknya ke Amerika karena lulusan dari sana attitude atau sopan santun-nya kepada orang tua kurang baik dan lebih baik disekolahkan di Inggris. Direktor tersebut mencontohkan ” Masa’ saya dipanggil dengan nama langsung tanpa ada penghormatan sama sekali, ini sudah melenceng” dan selalu kurang mempunyai perasaan terima kasih kepada ortu. Mereka berpendirian bahwa sudah seharusnya atau sudah menjadi kewajiban ortu untuk menyekolahkan anaknya.
Waktu tahun 2007, ada teman diperusahaan lama saya yang memberikan buku Qur’anic Sciences karangan Afzalur Rahman, diterjemahkan dan diterbitkan Mizania pada 2007 dengan judul Ensiklopediana Ilmu-Ilmu dalam Al-Quran, dan merupakan buku yang cukup diminati para pembaca di Tanah Air (The Best Seller). Buku tersebut diberi pengantar oleh Dr. Didin Hafidduddin Msc dan diberi sambutan oleh Prof. Dr Ir Joko Kirmanto Msc, Rektor ITB. Afzalur Rahman adalah, seorang cendekiawan Muslim asal Pakistan, dan mengenyam pendidikan di Islamia College, Lahore, saat lembaga itu masih dikepalai oleh Abdullah Yusuf Ali, penulis The Glorious Quran (terjemah dan tafsir Al-Quran pertama dalam bahasa Inggris yang ditulis seorang Muslim). Dari Pakistan, Afzalur Rahman hijrah ke Inggris, lalu mendirikan The Muslim Educational Trust (MET) pada 1967 dengan dukungan dana Raja Faisal dari Arab Saudi. MET memberikan pelajaran agama Islam kepada murid-murid Muslim di sekolah-sekolah Inggris, seperti Newham, Hackney School, Bradford, dan lain-lain. Pada 1976, Afzalur Rahman meninggalkan MET, lalu mendirikan The Muslim Schools Trust (MST), yang lebih berfokus pada penerbitan buku-buku Islam. Pada saat inilah terbetik dalam benaknya untuk menerbitkan sebuah ensiklopedi tentang perjalanan hidup Nabi Saw.
Buku Ensiklopedy Alquran
Setelah baca buku tersebut “Masya Alloh isinya sangat luar biasa yang mana menjukir balikan pemahaman orang2 yang selama ini menganggap peradaban bahwa peradaban manusia atau bangsa yang maju adalah peradaban manusia atau bangsa yang “Cuma” maju teknologi, modern dan bisa membangun gedung2 tinggi pencakar langit dll saja. Dalam Buku tersebut tersurat dan tersirat bahwa Peradaban Manusia yang terhebat dan terbaik adalah Peradaban manusia yang taat kepada Alloh.
Sesuai dengan QS. Al-hujjurat ayat 13, “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu……“.
Jika ada bangsa yang maju teknologi-nya dan taat kepada Alloh/Rhosul-nya itulah yang disebut bangsa yang paling beradab. Peradaban manusia yang paling baik dan Maju adalah peradaban Islam yang disebutkan dalam Alquran dan sudah dipraktekan dalam kehidupan Nabi Muhammad di madinah dengan mengimplementasikan piagam Madinah.
Pemahaman orang2 disekeliling kita selama ini beranggapan bahwa peradaban islam sangatlah tidak maju dibanding dengan peradaban barat (Eropa dan Amerika khususnya). Pemahaman2 seperti ini mau tidak mau akan menggerogoti keimanan dan keislaman kita karena setiap hari kita selalu berhubungan dengan lingkungan yang tidak berkeilmuan islami, kita hanya tahu dan sering membaca dari medsos2 atau opini publik dan lingkungan kerja yang kebarat baratan saja. Apalagi di lingkungan perusahaan saya yang mana bahwa Manager yang berhasil adalah jika anaknya bisa disekolahkan di luar negeri baik Eropa ataupun Amerika. Mereka bangga sekali dengan keberhasilan itu, seakan akan dia sudah lebih berhasil dari orang2 lainya yang anaknya hanya disekolahkan dalam negeri indonesia saja atau disekolahkan diluar negeri tapi di middle east atau negeri islam (Arab Saudi, Mesir, Dll).
Seorang yang mempunyai kedudukan yang tinggi, bergelar banyak , kaya raya dan anak2nya berhasil disekolahkan di luar negeri yang favorit belum tentu bertakwa dan bahkan sebagian banyak dari mereka tidak mempunyai ketaatkan kepada Alloh/Rhosullulloh dan anak anak-nya jauh dari agama dan kurang tahu diri dalam berbakti kepada kedua orang tua-nya. Sholat-nya bolong bolong, jarang berjamaah di masjid, jarang bermajelis ilmu atau jarang berdzikir, dan kurang berpengetahuan dalam agama atau tidak menaruh perhatian dalam bidang keagamaan, kurang berinfak, pokoknya dalam hal beribadah atau menyembah dan mengabdi kepada Alloh sangatlah kurang. PERADABAN BARAT yang katanya dibilang paling modern dan maju dalam buku tersebut dikatakan bahwa Peradaban Barat adalah Peradaban Jahiliyah atau Peradaban orang2 yang tidak beradab. Hal ini karena mereka (Orang Barat) selalu mengingkari ayat2 Alloh, selalu membantah, selalu tidak taat kepada perintah dan laranganya. Misalnya;
  1. Bangsa manakah yang melegalkan JUDI….. apakah bangsa Barat? BENAR.
  2. Bangsa manakah yang membuat dan melegalkan minuman yang memabukan? apakah Bangsa Barat? Benar.
  3. Bangsa manakah yang melegalkan dan menjalankan Sex Bebas? apakah Bangsa Barat? Benar.
  4. Bangsa manakah yang selalu mendzolimi dengan menjajah bangsa lain dan memaksa utk beragama seperti mereka? apakah Bangsa Barat? Benar.
  5. Dll
Dengan penilaian dan pendangan diatas bisa disimpulkan bahwa PANDANGAN PERADABAN MANUSIA SEKARANG TENTANG KESUKSESAN ADALAH SALAH KAPRAH dan TIDAK SESUAI DENGAN PERADABAN YANG DISEBUTKAN DALAM ALQURAN. Lihat juga sejarah dalam Alquran mengenai “Fir’aun yang mempunyai kekuasaan yang hebat dan Khorun yang mepunyai harta yang melimpah, apakah sukses?”
Mudah2an hal2 diatas bisa mengingatkan kita kembali dalam memahami, mengimplementasikan dan meraih “PERADABAN YANG SUKSES sesuai dalam Alquran dalam kehidupan. Amin.
Mess di Jl. Cheneras indah No. 60, Kuala Lipis, Pahang, Malaysia. 12.15 AM

Comments

Popular posts from this blog

GEMPA TEKTONIK 6.1 SR, TGL 23 Januari 2018, jam 13:34:53, MELANDA kantorku di EQUITY TOWER Lantai 48, JAKARTA

“KURANG-NYA TELADAN CARA BERKOMUNIKASI ANTARA PARA PEJABAT LEMBAGA PEMERINTAH / NON PEMERINTAH DENGAN RAKYAT”

CARA BERDAKWAH SESUAI AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH