“MEMAAFKAN DAN BERLAPANG DADA”

Orang yang mampu berlapang dada adalah orang yang telah mempraktekan QS. Annur Ayat 22. Dimana disebutkan bahwa azbabun nuzul ayat tersebut adalah ketika Sahabat Abu Bakar bersumpah tidak akan memberikan bantuan sedekah kepada kerabatnya (Misthah namanya) dikarenakan kerabat tersebut telah menyebar luaskan dan percaya berita bohong tentang Aisyah sehingga Sahabat Abu Bakar merasa sakit hati kepada kerabat tersebut yang telah ikut menyebarkan gunjingan dan fitnah diseantero Madinah.
Sehingga Alloh menegur Sabahat Abu Bakar dengan turunya ayat itu (Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan diantara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang? (QS: 24 an-Nur: 22).
Berkatalah Abu Bakar: “Demi Allah, sesungguhnya aku mengharapkan Ampunan dari Allah.” dan ia pun terus-menerus manafkahi Misthah sebagaimana biasa. [Diriwayatkan oleh asy-Syaikhan (Al-Bukhari dan Muslim)
Hikmah yang kita petik adalah Betapa “BERATNYA” sakit hati kita ini dikarenakan masalah2 keluarga, masyarakat, bangsa dan negara kita di DUNIA ini maka MEMAAFKAN DAN BERLAPANG DADA harus kita lakukan karena Alloh akan MENGAMPUNI kita.
Apakah kita, sampai kematian datang menjemput, hati kita tidak bisa memaafkan dan berlapang dada seperti sahabat Abu Bakar?
Memaafkan dan Berlapang Dada dalam masalah seperti ini adalah sesuatu HAL yang Nilainya sangat BESAR dimata Alloh sehingga Alloh menurunkan ayat ini. Betapa tinggi nilai nilai keislaman dalam Alquran.
Hayooo…. Para sahabatku semua, marilah kita melatih diri kita untuk bisa memaafkan dan berlapang dada atas fitnah dunia ini.
Cisitu, Bandung 22 Nov 2017, 08:31 AM

Comments

Popular posts from this blog

GEMPA TEKTONIK 6.1 SR, TGL 23 Januari 2018, jam 13:34:53, MELANDA kantorku di EQUITY TOWER Lantai 48, JAKARTA

“KURANG-NYA TELADAN CARA BERKOMUNIKASI ANTARA PARA PEJABAT LEMBAGA PEMERINTAH / NON PEMERINTAH DENGAN RAKYAT”

CARA BERDAKWAH SESUAI AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH