Bagaimana seharusnya seorang Pemimpin Menciptakan KEDAMAIAN?

Assalamualaikum warohmatullohi Wabarokatuh,
Jika Manusia masih me”Nuhan”kan cara2 yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan Manusia harus dari aturan menurut manusia maka cara apapun yang ditempuh untuk menyelesaiakan permasalahan kehidupan manusia “PasTi” ada kelemahanya. Karena manusia adalah makluk yang lemah, lihat firman Alloh berikut ini:
  • Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah (QS Al Hajj Ayat 73).
  • Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa (QS Ar Room Ayat 54).
Kita harus mencari jalan yang terbaik dan yang paling “BENAR”, dan tidak ada jalan yang terbaik kecuali kembali kepada Alquran yang sudah diturunkan “ALLOH” yang MAHA KUAT, MAHA BENAR dan MAHA SEMPURNA dari”KELEMAHAN” sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan.
Lihatlah contoh actual bagaimana Alloh memberi perintah kepada Nabi Muhammad (sollallohu alaihi wasalam) untuk menciptakan kedamaian dalam masyarakat mekah dan medinah yang dulunya sangat memusuhinya dan ingin membunuhnya.
Dan Rosullulloh sudah mempraktekan-nya seperti terjadinya “Fathu Makkah” yaitu dengan “Memaafkan” dan Membebaskan Semua Penduduk Mekah dari kedzoliman balas dendam diri-nya dan pasukan-nya. MEMAAFKAN, MEMAAFKAN DAN MEMAAFKAN-lah yang dilakukan oleh Rosullulloh. Lihat sinopsis rekaan percakapan Rosullulloh berikut ini:
  • Beliau mengumumkan kepada penduduk Makkah, “Siapa yang masuk masjid maka dia aman, siapa yang masuk rumah Abu Sufyan maka dia aman, siapa yang masuk rumahnya dan menutup pintunya maka dia aman.”
  • Wahai orang Quraisy, apa yang kalian bayangankan tentang apa yang akan aku lakukan terhadap kalian?” Merekapun (Orang2 quraisy) menjawab, “Yang baik-baik, sebagai saudara yang mulia, anak dari saudara yang mulia.
  • Beliau bersabda, “Aku sampaikan kepada kalian sebagaimana perkataan Yusuf kepada saudaranya: ‘Pada hari ini tidak ada cercaan atas kalian. Allah mengampuni kalian. Dia Maha penyayang.’ Pergilah kalian! Sesungguhnya kalian telah bebas!
Coba lihat sekali lagi………bagaimana Rosullulloh bisa “MEMAAFKAN” dan “Bukan MEMBALAS DEDAM” Padahal Rosullulloh dan Para Sahabatnya sudah disakitinya, didzoliminya, Diboikotnya, Beberapa sahabat dibunuhnya, Harta benda dirampasnya dan Di usir dari Makkah dan Hijrah Ke Madinah. ………Waktu itu bisa saja Rosullulloh dan para sahabatnya membalas dendam namun tidak dilakukanya.
Kita juga bisa merenungkan “Bagaimana Rosullulloh mempimpin masyarakat medinah” yang mana waktu itu masih ada juga yang beragama Nasrani dan Yahudi. Apakah ada yang didzolimi…… “BERBUAT ADIL” dalam Masyarakat dipraktekan Rosullulloh lewat PIAGAM MADINAH. “KEADILAN, KEADILAN DAN KEADILAN-lah dipraktekan Rosullulloh. Bagaimana sikap nabi terhadap orang2 Nasrani, Yahudi atau Orang Munafik yang membangkang? apakah Nabi membentuk pasukan seperti Densus 88 untuk memburu dan membunuh orang yang membangkang atau orang yang dianggap melakukan kesalahan tanpa KEADILAN?
Renungkan dan praktekan JUGA cara2 Bpk AR Fachruddin dalam memimpin Muhammadiyah sehingga Muhammadiyah bisa menjadi organisasi besar dan diterima oleh semua kalangan baik masyarakat dan pemeritah karena Ceramahnya yang “SEJUK”.  Coba budayakan dan Praktekan CERAMAH yang SEJUK….
Beberapa ayat dalam Alquran sangatlah jelas dan gamblang untuk dijadikan acuan seorang pemimpin dalam menciptakan “KEDAMAIAN” yaitu dengan 3 (tiga) Cara Memaafkan, Berbuat Adil dan Bicara yang Sejuk (Lemah Lembut) terhadap orang Mukmin:
    1. QS. Al-Baqoroh – Ayat 109, Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
    2. QS. Al-Imran – Ayat 159, Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
    3. QS. Al-Maaida – Ayat 13(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
    4. QS. Al-Hijr – Ayat 85, Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.
    5. QS Al Maidah Ayat 54, Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.
    6. QS Thoha Ayat 44, maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut
    7. QS An Nissa Ayat 135, Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
    8. QS Al Maidah Ayat 8, Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allahmenjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adilBerlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
Dengan Begitu Rosullulloh SollallohuAlaihi Wasalam pada akhirnya kepemimpinan-nya diterima dan diakui di seluruh kawasan Jasirah Arab, sehingga agama tauhid ini bisa diterima dan dipeluk oleh seluruh orang2 yang dulunya memusuhinya.
Cisitu, Dago, Bandung, 12 Agustus 2017.

Comments

Popular posts from this blog

GEMPA TEKTONIK 6.1 SR, TGL 23 Januari 2018, jam 13:34:53, MELANDA kantorku di EQUITY TOWER Lantai 48, JAKARTA

“KURANG-NYA TELADAN CARA BERKOMUNIKASI ANTARA PARA PEJABAT LEMBAGA PEMERINTAH / NON PEMERINTAH DENGAN RAKYAT”

CARA BERDAKWAH SESUAI AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH